Rabu, 01 Oktober 2014

Sejarah, Spesifikasi Dan Cara instalasi Linux Redhat




Operating System “ Linux Red Hat “

 

Spesifikasi Minimum Installation Linux Red Hat



Processor :
  •  Pentium I 200 (untuk mode text) 
  • Pentium II 400 (untuk mode grafik)3 
  • Rekomendasi Pentium III 600 MB ke atas
Hard disk :
  • 475 MB (Untuk custom installation)
  • 850 MB (Untuk Server) 
  • 1,7 GB (Untuk Personal Desktop)
  • 2,1 GB (Untuk Workstation)
  • Rekomendasi 10 GB ke atas
Memory ( RAM ) :
  • 64 MB (untuk mode text) 
  • 128 MB (Untuk mode grafik)
  • Rekomendasi 192 MB agar berjalan dengan baik

Sejarah Linux Redhat


Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.



Ken Thompson




Dennis Ritchie

Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi, standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.
Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.
Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi semacam UNIX dalam komputer 386-nya. Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi. Setelah mengalami perbaikan, jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux sudah dapat menjalankan shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress dll. Proyek Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga saat ini. Versi terbaru dari kernel Linux dapat anda check pada situs http://www.kernel.org [1].
Saat ini hanya pembangunan kernel Linux saja yang masih dikontrol oleh Linus sendiri. Sedangkan bagian lain dari sistem operasi Linux telah dikembangkan oleh banyak pihak. Oleh karenanya sekarang kita dapat melihat berbagai macam distro (distribusi, jenis) Linux yang jumlahnya ratusan jenis. Salah satu distro yang terkenal adalah RedHat. Selain itu ada juga distribusi Slackware dan Debian yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Linux juga diadaptasi ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang, RedFlag Linux di Cina, dll.

Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program-program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, XFree, GNOME desktop, dll. Boleh dikatakan Linux ada saat ini berkat budaya open source dan fenomena Linux ini pula salah satu bukti kehebatan dari budaya open source.


Cara Menginstall Linux Redhat 9


1. Booting dari CD atau DVD
2. Tekan enter


3. Pilih Skip
4. Tekan enter

5. Klik next

6. Pilih bahasa yang agan inginkan
7. Klik next

8. Pilih U.S. English
9. Klik next

10. Pilih Wheel Mouse (PS/2)
11. Klik next

12. Karena saya menggunakan komputer saya sendiri jadi saya memilih Personal Desktop. Workstation untuk perusahaan. Server untuk komputer yang digunakan hanya sebagai server saja. Custom untuk memilih secara manual
13. Klik next

14. Agar cepat dalam
menginstall redhat 9 sebaiknya agan memilih yang paling atas yaitu Automatically Partition

15. Jika komputer masih ada data, misal: sudah ada windowsnya. Maka muncul pesan Warning
16. Klik Yes

17. Pilih Remove all Linux Partition on this system
18. Klik next

19. Klik Yes

20. Klik next

21. Pilih automatically via DHCP
22. Klik next

23. Pilih Use default firewall rules
24. Klik next

25. Klik next

26. Pilih dimana lokasi agan sekarang

27. Isi Root password sesuai keinginan agan
28. Isi Confirm dengan password yang sudah agan isi sebelumnya

29. Pilih Accept the current package list
30. Klik next

31. Klik next

32. Tunggu proses kira-kira kurang lebih 7 menit

33. Masukkan CD kedua
34. Klik OK
35. Tunggu beberapa saat

36. Masukkan CD ketiga
37. Klik OK
38. Tunggu beberapa saat

39. Pilih No, I do not want to create a boot diskette
40. Klik next

41. Pilih VESA driver (generic)
42. Klik next

43. Pilih Unprobed Monitor
44. Klik next

45. Screen Resolution bisa agan pilih sesuai dengan ukuran layar monitor agan
46. Klik next

47. Klik Exit untuk restart system dan komputer sekaligus untuk menyelesaikan instalasi redhat 9

48. Tekan enter atau biarkan saja dalam waktu 10 detik agan akan langsung masuk

49. Klik forward

50. Isi Username sesuai keinginan agan, misal saya memakai nama
bkj. Isi Full name sesuai keinginan agan, sama juga tidak masalah. Isi Password sesuai keinginan agan atau sama dengan password yang awal tadi waktu menginstall redhat 9, samakan Confirm password dengan password yang sudah agan isi sebelumnya
51. Klik forward

52. Atur Date and Time sesuai dengan tanggal dan waktu yang ada di tempat agan
53. Klik forward

54. Klik forward

55. Pilih No, I do not want to register my system, karena agan bisa mengkonfigurasinya setelah agan sudah masuk ke tampilan redhat 9

56. Klik forward

57. Klik forward

58. Masukkan Username yang sudah agan isi tadi
59. Tekan enter

60. Masukkan Password yang sudah agan isi tadi
61. Tekan enter

 62. Inilah tampilan Linux Redhat 9


Sekian dari saya.......!!!!!!!!!!!!!
Semoga bermanfaat...!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar